
Manusia tidak terlepas dengan dilema dan masalah hidup.
Apalagi ia sedang menempuh perjalanan yang diangap sulit. Namun tidak terlepas
dari hal itu tentunnya manusia memiliki kebutuhan hidup sesuai dengan
tingkatannya.
Ada pula teori maslow mengatakan bahwa “ manusia dihadapkan dengan
beberapa kebutuhan antara lain kebutuhan sandang, papan, pangan, rasa ingin
dicintai, dan rasa ingin dilindungi”. Kira-kira itulah yang menyangkut
kebutuhan manusia umumnya. Dari kebutuhan dan rasa akan sesuatu, manusia akan
memperoleh diri dengan berbagai prolema hidup yang menyangkut dengan fisik dan
iman. Ilmu pengetahuan dan iman harus beriringan agar kehidupan bermasyarakat
tercapai. Kepuasan batin dan ilmu pengetahuan tidak terlepas dengan berbagai
gelombang hidup yang kian menghantam kehidupan manusia.


Oleh sebab itu, belajar
adalah perjuangan yang sampai seumur hidup. Dalam kata belajar terkandung perjuangan
terus-menerus yang tak berkesudahaan. Dengan faktor-faktor yang menjadi pemicu
untuk mampu menghadapi perjuangan itu sendiri adalah percaya diri, motivasi diri, penyadaran diri dan action (aksi nyata). Percaya diri, artinya tahu dan mau untuk
bertindak dan tentunya memiliki target dan sasaran atau perhitungan yang sudah
dipertimbangkan terlebih dahulu. Agar, apa yang menjadi tujuannya benar-benar dapat tercapai sesuai dengan apa
yang diperkirakan.
Motivasi diri, artinya harus dari diri sendirilah perjuangan dapat
dilakukan dengan menumbuhkan kekuatan yang berasal dari dalam diri manusia.
Penyadaran diri, ini berarti seseorang
yang sedang berjuang mestinya sadar diri bahwa ia adalah manusia yang lemah dan
banyak berkekurangan. Karena dengan penyadaran diri yang dilakukan
terus-menerus maka seseorang akan selalu menggunakan kekuatan yang transenden (berasal dari Tuhan ).
Action (aksi nyata), kadang sebagian
besar manusia hanya tahu teori saja. Mereka yang hanya bisa berbicara tanpa
adanya aksi nyata sama dengan tong kosong nyaring bunyinya. Oleh sebab itu,
seperti ungkapan Pastor Lukas Ahon Cp yang menegaskan “lebih banyaklah bertindak dan berbicaralah seperlunya sesuai dengan
porsi manusia”.
(Sumber:sedikit
ulasan pengalaman hidup dari berbagai orang antaranya Dosen Wd, Pastor dan
beberapa mahasiswa)- Samuel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar