
Ternyata oma dan opa merasa bahagia bila
dijenguk oleh anak-anak serta cucu-cucu mereka, dan bila mereka bisa membimbing
serta mendidik anak-anaknya secara Katolik, mereka juga berbahagia bila dirawat
serta dijaga oleh anak-menantunya secara baik.
Selanjutnya Romo Astanto menjelaskan bahwa
satu hari setelah Natal, merupakan hari raya martir Santo Stephanus. Santo
Stephanus dibunuh karena kepercayaannya kepada Allah.
Walaupun perayaan ini perayaan duka namun
kita tidak perlu bersedih hati karena bila kita mengimani Kristus, kita akan
selamat seperti Kristus Yesus. Walaupun menderita sengsara dan wafat di salib,
namun Yesus dibangkitkan kembali oleh Allah.
Sebagai orang Kristen kita harus melewati
salib untuk mengalami kebahagiaan. Karena itu, janganlah takut dengan
kesengsaraan dan penderitaan. Semoga dengan semakin memahami hal ini dan
bersedia untuk bersekutu dengan umat Allah lainnya, kita dapat berbahagia.
Pada kesempatan ini Romo Astanto berpesan
agar oma dan opa tetap bersemangat, bergembira dan menjaga kesehatan
Seusai Misa, MC dari Panitia memberikan
resep untuk bersuka cita kepada oma dan opa. Resepnya yaitu selalu tertawa atau
tertawalah tiga kali sehari.
Perayaan Natal Lansia pun dilanjutkan
dengan makan siang bersama dan aneka doorprice.
PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar