Kamis, 11 Mei 2017

Keuskupan Agung Pontianak, Tuan Rumah Jambore Nasional Sekami

Seiring perkembangan zaman, tantangan mendidik, membina dan memberdayakan anak-anak dan para remaja kian sulit dan kompleks. Kini kemajuan kehidupan melahirkan perubahan sikap dan termasuk adanya berbagai penyimpangan prilaku pada anak-anak dan remaja.

Keprihatinan semakin mengiris saat melihat fenomena negatif di kalangan anak dan remaja kini, seperti kriminalitas, pornografi, aksi kekerasan, penyalahgunaan narkoba serta negatif lainnya. Realitas ini menyadarkan bahwa kepedulian dan aksi nyata sangat mendesak untuk mengoptimalkan proses pendidikan, pembinaan dan pemberdayaan mereka.


Terkait dengan hal di atas Komisi Karya Misioner hendak mengadakan agenda besar yaitu  Jambore Nasional Sekami tahun 2018.

Dalam perhelatan ini Keuskupan Agung Pontianak diminta oleh DIRNAS (Direktur Nasional) Karya Kepausan Indonesia, Romo Markus Nur Widipranoto, Pr untuk menjadi tuan rumah temu SEKAMI tingkat nasional.

Meski waktu pelaksanaan masih terbilang lama, namun panitia lokal sudah mengadakan persiapan-persiapan dan pertemuan-pertemuan termasuk dengan panitia pusat.

Informasi yang diperoleh DUTA, bahwa perhelatan ini nantinya bukan sekadar selebrasi saja, tetapi terutama memiliki dimensi edukasi, katekese, dan misioner. Melalui kegiatan ini, pengetahuan, iman, serta semangat misioner para remaja diharapkan kian meningkat. Sehingga kelak, mereka menjadi saksi-saksi iman yang handal. Dan, pada saatnya nanti, mereka bisa menjadi misionaris untuk sesama.

Ratusan atau bahkan ribuan remaja yang tergabung dalam Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (SEKAMI) yang berasal dari berbagai keuskupan di Indonesia akan hadir di Keuskupan Agung Pontianak nantinya.

Jambore nasional Sekami Remaja ini nantinya juga terasa istimewa, lantaran bertepatan dengan peringatan pendirian serikat ini ke-175. Sekami yang lahir di Perancis, 19 Mei 1843, dapat menyokong perkembangan Gereja dan masyarakat Indonesia. Harapan ini bisa terwujud, jika anak-anak dan remaja dibina, sehingga mereka dapat terlibat aktif, tidak hanya untuk masa depan, tetapi juga untuk masa kini.

Fenomena gaya hidup para remaja saat ini. Mendorong Gereja memberikan pembinaan terutama bagi remaja. Gereja harus terlibat aktif menyelamatkan para remaja dari belitan paradigma dan perilaku salah tentang cara hidup modern

Acara ini kian istimewa nantinya bila didukung oleh semua pihak. Semangat misioner bukan hanya milik para murid pada zaman Yesus atau milik para Imam, Bruder, Suster tapi milik dan tanggung jawab kita semua, gereja zaman sekarang. 

PM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar