Tahun Baru .... Hati dan Roh yang
Baru
Satu
tahun telah kita lalui dan kini tahun yang baru telah tiba. Banyak hal yang
telah kita lalui, entah itu baik maupun yang buruk sekalipun. Sebagian doa-doa
kita mungkin telah dijawab dan sebagian lagi belum ada jawabannya. Masalah yang
lalu telah dilalui, tetapi ada masalah lain yang terus berdatangan.
![]() |
| Mgr. Agustinus Agus, Pr - Uskup Agung Pontianak |
Terkait dengan
hal tersebut di atas, Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, Pr kepada
DUTA mengatakan, memasuki tahun yang baru, janji Tuhan bagi umat-Nya tetap berlaku. Dia
senantiasa memberikan rancangan damai sejahtera bagi umat-Nya yang setia
mengasihi Dia. Dan ketika kita sungguh-sungguh berbalik dari jalan-jalan kita
yang jahat,
“Dia
memberikan hati yang baru dan roh yang baru dalam hidup kita. Dia akan
memberikan kemampuan bagi kita agar kita dapat hidup taat seturut dengan Firman-Nya,”tandas
Uskup Agung Pontianak.
Ditegaskan
Mgr. Agus, hati yang baru dan roh yang baru tentunya harus diikuti dengan sikap
dan perbuatan yang sesuai dalam kehidupan kita, agar hubungan dengan Tuhan
dapat terus terjaga dan Firman-Nya benar-benar membawa dampak yang luar biasa
dalam kehidupan kita.
“Dan dalam
tahun yang baru ini, lanjut Mgr. Agus, kita semua juga pasti rindu untuk
melihat janji-janji Tuhan digenapi, jawaban-jawaban doa dipenuhi,
masalah-masalah dapat terselesaikan dan segala keinginan kita diberikan oleh
Tuhan.
Oleh karena
itu dengan hati yang baru, menurut Mgr. Agus ada beberapa hal yang harus kita
lakukan dalam menyambut tahun yang baru ini agar janji-janji Tuhan dapat
digenapi dalam hidup kita. Pertama, lakukan segala
sesuatu di dalam Tuhan. Maksudnya, ingatlah kepada
Tuhan dalam setiap perbuatan kita, baik dalam pekerjaan, di kantor, di rumah,
di jalan, di sekolah, dalam lingkungan sosial, keluarga, pergaulan dan
lain-lain.
Kedua, belajar dari pengalaman.
Menurut Mgr. Agus, segala
ujian dan pencobaan yang Tuhan hadirkan dalam hidup kita adalah untuk
pembelajaran bagi kita agar kita dapat hidup lebih baik lagi di hadapan Tuhan.
Dijelaskan Mgr. Agus, Tuhan senantiasa
membentuk hidup kita melalui segala keadaan maupun kondisi agar kita dapat
menjadi kuat menghadapi masalah-masalah yang lebih besar lagi. Dan ketika kita
mau terbuka di hadapan Tuhan dan belajar dari setiap masalah yang kita hadapi,
maka kita akan menjadi manusia yang semakin mendekati kepada kesempurnaan,
karena hidup ini adalah proses menuju kepada kesempurnaan.
Dikatakan Mgr. Agus, belajarlah dari setiap
pengalaman yang kita lalui, belajar dari tahun yang telah kita lalui dan
evaluasi apa yang perlu kita perbaiki untuk menyongsong tahun yang baru. Kesalahan
yang pernah kita lakukan tidak perlu terulang lagi, dan kebaikan yang telah
dilakukan biarlah dapat lebih lagi dikerjakan dalam tahun yang baru.
Yang terakhir,
iman
yang disertai perbuatan. Menurut Mgr. Agus, keyakinan iman dan kehidupan doa
harus selalu diimbangi dengan perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan adalah
iman yang mati, sedangkan iman yang disertai dengan perbuatan akan menghasilkan
mujizat dalam kehidupan kita.
“Seringkali ketakutan senantiasa menghalangi kita untuk dapat melangkah dengan iman. Pikiran dan logika selalu bertolak belakang dengan iman yang kita miliki. Tetapi ketika kita menyingkirkan segala ketakutan dan mulai melangkah dengan iman, maka kita akan melihat hasil yang luar biasa dari perbuatan yang kita lakukan,”tegas Mgr. Agus.
Mengakhiri perbincangan, Mgr. Agus
mengingatkan bahwa ketika kita takut untuk melangkah atau berbuat sesuatu, maka
kita telah kehilangan kesempatan untuk berhasil. Mungkin juga ketika kita
melangkah kita akan menemui kegagalan. Tetapi kita tidak akan tahu apa yang
akan terjadi ketika kita tidak mulai untuk melangkah.
Ditegaskan Mgr. Agus, keberanian berbuat
sesuatu akan mendatangkan kemungkinan untuk berhasil dalam kehidupan kita. Dan
sesuatu yang dilakukan berkali-kali dengan tekun akan membuat kita menjadi
mahir, sehingga persentase keberhasilan akan menjadi semakin besar.
“Ditambah lagi dengan iman yang kita
pegang teguh, maka mujizat demi mujizat akan menyertai setiap langkah hidup
yang kita jalani,” tambah Mgr. Agus.
Paul

Tidak ada komentar:
Posting Komentar