Minggu, 29 Januari 2017

Menumbuhkan Semangat Gemar Beribadat dalam Lingkungan

  
Judul Artikel di atas begitu mudah dan gampang diucapkan, giliran penerapannya luar biasa sulitnya tidak jarang malah berujung pada pembubaran sebuah kelompok doa, sungguh disayangkan bila hal ini sampai terjadi. 


Tapi syukur pada kenyataannya belum kelompok yang bubar, yang ada kegiatan doa lingkungannya stop pada suatu waktu trus mulai lagi pada waktu tertentu alias Timbul Tenggelam (TT).

Penomena ini terjadi diseluruh kelompok doa keluarga Katolik, tak terkecuali di Lingkungan Santo Fransiskus Asisi Jelimpo, namun gejala itu masih mampu diredam oleh sebagian besar anggotanya sehingga tidak sempat muncul dipermukaan

Umat di Lingkungan Santo Fransiskus Asisi diharapkan mampu menginspirasi kehidupan iman santo pelindungnya, Beliau hidup miskin dan sederhana tetapi tetap taat dalam pengabdiannya, sangat berbanding terbalik dengan latar belakang beliau

Saya ingin berbagi cerita tentang suka dan suka menjalankan amanah sebagai pengurus di lingkungan, walaupun masih ada dukanya tetapi hal itu tidak sampai menjadi kendala dalam melaksanakan ibadat di lingkungan kami, kali ini melalui artikel ini saya akan menceritakan sukanya yang luar biasa.

Pengalaman suka ini tidak dapat terjadi tanpa kerjasama yang baik, mulai dari Anggota hingga pengurusnya, wujud kerjasama itu nampak terlihat ketika melaksanakan ibadat, baik ibadat rutin maupun ibadat khusus, misalnya kunjungan doa untuk anggota yang sakit bahkan pelaksanaan Ibadat Arwah, 85% anggota dijamin hadir sebab jika tidak hadir kita khawatir pada saat menyanyikan lagu - lagu pujian akan menjadi kalah ramai dari suara katak disawah, maklum tempat tinggal kami disekeliling persawahan dan sungai besar di jelimpo.

Berangkat dari kekhawatiran itu umat jadi berbondong-bondong untuk datang setiap kali diadakan ibadat keluarga,..lumayan kan, namun  itu tujuan kesepuluhnya, tetapi tujuan utamanya tak lain adalah agar umat senantiasa bersatu dalam doa karena kita telah disatukan oleh Yesus menjadi Tubuh Kristus

Apakah hanya doa yang menarik para umat untuk rajin beribadat di lingkungan? tentunya masih banyak hal-hal lain yang dapat menumbuhkan semangat untuk selalu bersama, misalnya saling menguatkan melalui sharing pengalaman hidup jika ibadat sudah selesai, seabrek acara boleh diadakan menyusul setelah acara wajibnya yakni ibadat selesai.

Terus perlu diingat pula jangan sampai terlalu larut malam, maklum besok pagi kita masih memiliki beban dan tanggung jawab kepada keluarga masing-masing.

Ada trik sederhana sebagai pengurus untuk mengemis kepercayaan dari umat:
Jujur dan bertanggung jawab:

Dari sudut administrasi keuangan Lingkungan. Caranya minimal dalam pengelolaan uang kas lingkungan wajib transparan,  kasi tunjuk ke anggota kondisi keuangan lingkungan dengan bukti yang akurat ( dokumentasi yang jelas ) dan dapat dilihat oleh seluruh anggota, atau minimal setiap selesai menghitung uang derma atau penyetoran kas rutin paparkan saldo terakhir dan sebab musabab terjadinya penambahan kas atau pengurangannya.
Administrasi penyelenggaraan Ibadat. Setiap akan melaksanakan ibadat minimal bacaan Kitab Suci sudah dipersiapkan berikut renungan singkatnya untuk mempermudah bagi anggota yang bertugas, baik sebagai memimpin ibadat, bacaan dan dirigen.

Intinya harus ada orang yang rada Iklas untuk mempersiapkan semua ini, butuh modal kan. modalnya cuman tekad dan kemauan untuk saling melayani, sehingga tidak perlu kucuran dana
yang pada ujungnya akan mengganggu kesehatan kas lingkungan .... sanggup ...?

Ignarikus Kabil
Umat Lingkungan Santo Fransiskus Asisi - Jelimpo




Tidak ada komentar:

Posting Komentar