Natal tahun
ini memberikan kebahagian tersendiri bagiku.
Tentu banyak pengalaman yang bisa
diperoleh dan banyak
juga yang bisa dijadikan sebagai
motivasi untuk semakin bersemangat dalam
menjalani panggilan sebagai seorang calon imam (Frater).
Adapun
Pengalaman yang mengugah semangat adalah bisa mengetahui lebih tentang situasi
dan kondisi umat, paroki, dan keuskupan. Keuskupan yang menjadi tujuan live in ku pada momen Natal tahun ini adalah
keuskupan Agung Semarang (KAS).
Aku merasa
bahagia oleh karena bisa mengalami
pengalaman berpastoral di keuskupan yang notabenenya bisa dikatakan sebagai
keuskupan yang cepat berkembang. Mengapa ku katakan cepat berkembang. Dikatakan
cepat berkembang oleh karena keuskupan ini memiliki banyak tenaga pelayannya,
baik itu imam, biarawan/biarawati, serta awam yang juga memiliki peran penting dalam mengembangkan gereja di
keuskupan tersebut.
Salah
satu aspek penting atau penggerak majunya keuskupan ini adalah
karena memiliki banyak tenaga imam, khususnya imam Projo. Dan tidak bisa dipungkiri lagi
bahwa imam Projo adalah jantung keuskupan. Mengapa aku mengatakan bahwa imam
projo adalah jantung keuskupan, karena apabila di dalam suatu keuskupan tidak terdapat imam projo, maka keuskupan tersebut lamban untuk berkembang,
dan akan mempersulit kinerja Uskup dalam hal mengembalakan umat di suatu
keuskupan tersebut.
Dan dari
pengalaman ini, banyak sekali hal-hal yang berguna yang bisa menjadi pelajaran
bagiku yang adalah seorang Frater Keuskupan Agung Pontianak (KAP). Hal-hal yang
sekiranya bisa diterapkan dan memungkinkan untuk dipelajari dari keuskupan lain
tentu bukan sesuatu yang salah apabila aku sharing (ceritakan) kepada rekan-rekan terutama yang
se-keuskupan. Sehingga dengan demikian dapat
memungkinkan munculnya cita-cita atau ide untuk semakin memajukan
keuskupan tempat dimana kami berkarya nanti khususnya di Keuskupan Agung
Pontianak.
Fr. Mikael Ardi,
Pr. KAP di Seminari Tinggi Giovanni XXIII Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar