Dalam usaha mewujudkan keluarga yang
bahagia dan sejahtera yang menjadi tujuan dari setiap perkawinan, gizi memegang
peranan yang amat penting. Sehat atau tidaknya anggota keluarga salah satunya
ditentukan oleh kadar gizi yang terkandung di dalam hidangan menu sehari-hari.
Bahkan untuk anak-anak kualitas makanan
bergizi bukan saja menentukan pertumbuhan fisik melainkan akan sangat
mempengaruhi perkembangan intelengensia anak.
Kriteria Keluarga yang sadar akan pentingnya
gizi yang berkualitas antara lain adalah makan beraneka ragam makanan (4 sehat
5 sempurna), Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang
berat badan), khususnya balita dan ibu hamil, Menggunakan garam beryodium, Memberi
dukungan kepada ibu melahirkan agar wajib memberikan ASI eksklusif pada bayi
minimal sampai umur 6 bulan. Menerapkan pola hidup untuk selalu makan pagi bersama
keluarga.
Target yang paling utama dalam pemenuhan
gizi pada keluarga adalah Balita, Ibu hamil dan Ibu Menyusui. Ada berbagai
inovasi yang berkenaan dengan pemeliharaan kesehatan dan keadaan gizi balita,
ibu hamil dan menyusui. Antara lain adalah penimbangan batita/balita, pemberian
paket pertolongan gizi (yang berisi Vitamin A, dan zat besi), pemberian makanan
tambahan, pemeriksaan ibu hamil, dan
penyuluhan gizi.
Pemenuhan konsumsi pangan dipengaruhi
banyak faktor, pemilihan jenis maupun banyaknya makanan yang di konsumsi dapat
berlainan dari setiap individu atau keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
pangan adalah : jenis dan banyaknya makanan yang di produksi
dan tersedia, tingkat pendapatan dan
tingkat pendidikan.
Konsumsi makanan merupakan faktor utama untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Konsumsi makanan itu sendiri
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan seperti tersedianya
pangan, kebiasaan, status ekonomi, sosial budaya, pendidikan, jenis kelamin,
umur, jenis kegiatan serta status kesehatan. Terdapat hubungan yang nyata
antara tingkat pendapatan rumah tangga dengan tingkat konsumsi gizi. Tingkat
kecukupan gizi ditentukan oleh tingkat kecukupan pangan, dimana keluarga terjamin
konsumsi pangannya pada tingkat kebutuhannya.
Selain daripada itu, perlu pemantauan mengenai
status gizi individu maupun keluarga. Status gizi merupakan keadaan fi sik
tubuh yang timbul akibat konsumsi, absorpsi dan penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh.
Jumlah makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari secara langsung akan
menimbulkan masalah gizi kurang. Demikian pula bahwa konsumsi makanan yang
tidak memadai sesuai dengan kebutuhan tubuh baik kuantitas maupun kualitas akan
menimbulkan masalah gizi.
Kecukupan gizi sangat penting untuk
masyarakat terutama kaum balita dan Ibu Hamil. Dan dengan terpenuhinya
kecukupan setiap individu makan dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik perorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Maka dari itu peran Pemerintah dan
Departement Kesehatan sangat berpengaruh pada kecukupan gizi sehari-hari
keluarga dan masyarakat dimana akan mewujudkan Negara yang sehat dan jauh dari
penyakit gizi buruk.
Sumber:
Buletin Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar