Selasa, 17 Oktober 2017

Katedral Sintang



Keindahan Katedral Sintang Sarat Makna

Tampak Elegan dari Tepian Sungai Kapuas
Ketika kita melintasi tepian Sungai Kapuas di tengah kota Sintang, maka kita dapat memandang sebuah gedung Gereja Katedral Kristus Raja Sintang yang elegan dan kokoh.
Gereja Katedral Sintang tampak dari tepian Sungai Kapuas di Kota Sintang
 Bangunan bergaya semi gotik dengan menara gereja yang meruncing menjulang ke atas.

Kokoh dan Menakjubkan
Gereja Katolik Kristus Raja - Katedral Sintang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.8, Kelurahan Tanjung Puri.
Kokok dan menakjubkan
Siapa pun yang melintasi jalan ini matanya pasti akan tertuju ke arah bangunan gereja yang tampak kokoh, megah dan menakjubkan. Daya tarik bangunan luar gereja dengan gaya semi gotik dan letaknya di pinggir jalan raya pasti ‘menggoda’ dan membuat penasaran untuk lebih tahu seperti apa bentuk di dalamnya.

Gambar  La Disputa
Ketika Anda memasuki gereja Katedral Sintang melalui pintu utama, maka Anda akan melihat gambar La Disputa pada plafonnya. La Disputa adalah bahasa Italia dapat diartikan perselisihan atau perdebatan. La Disputa menggambarkan Pandangan Gereja Katolik, Luther, Zwingli, dan Calvin tentang Perjamuan Maha Kudus. 
Gambar La Disputa
 Perbedaan pandangan itu sudah selesai, tidak perlu diperdebatkan lagi. Setiap kali melaksanakan Perjamuan Kudus adalah mengingat  pengorbanan  Yesus,  mengucap  syukur  atasnya  dan  percaya  kepada  janji  Yesus bahwa  ia  akan  datang  kembali  sebagai Raja dan akhirnya hidup kita hanya berpusat pada Kristus Raja.


Pilar sebagai Pohon Kehidupan
Pilar yang kokoh berbaris di kedua sisi kanan dan kiri menyangga atap, membentuk lorong. Variasi-variasi ‘Les’ yang dibentuk menjalar ke atas plafon menyerupai ranting dan daun,  simbol pohon kehidupan.
Pohon kehidupan adalah lambangkan kehidupan kekal sebagai anugerah dari Allah. Tapi kehidupan itu hilang karena manusia jatuh ke dalam dosa, namun diberikan kembali kepada manusia melalui Tuhan Yesus Kristus. (Kej 2:9; 3:22, 24; Why 2:7; 22:2, 14, 19).  Pohon Kehidupan juga  METAFORA sesuatu yang baik dan berguna serta mendatangkan sukacita dan kebahagiaan ( Ams 11:30; 13: 12; 15:4).

Kisah dalam Kitab Suci
Jika Anda mendongak ke atas plafon dalam gereja, maka akan terlihat gambar-gambar yang melukiskan kejadian penting dalam Kitab Suci, mulai dari kisah Penciptaan sampai Yesus Kristus naik ke Surga.
Gambar-gambar kejadian penting dalam kitab Suci itu di tata secara apik disepanjang plafon dalam gereja.

Suasana ini sangat membantu umat untuk  mengingat-ingat kembali kisah-kisah yang terdapat dalam Kitab Suci dan merenungkannya bagi kehidupan kita di dunia ini dalam menjalani peziarahan menuju Rumah Bapa.

 Lukisan Jalan Salib dan Santo Santa Pada Bagian Pentilasi dan Jendela
Pentilasi/lubang angin permanen dan jendela pada bangunan gereja Katedral Sintang merupakan hal penting, karena sekaligus dijadikan sebagai dinding yang menutupi lebih dari separuh bagian bangunan gereja yang terbuat dari kaca khusus.
Pada bagian pentilasi/lubang angin yang tampak permanen itu, dilukiskan peristiwa-peristiwa Jalan Salib. Sementara jendela-jendela memuat lukisan para Santo-Santa. Enam jendela paling depan pada bangku umat (kanan dan kiri) adalah lukisan keduabelas murid Yesus. Sedangkan bagian jendela lainnya adalah lukisan para santa-santo. Perpduan pentilasi dan jendela yang begitu artistik dan elok dipandang mata.

Altar berlukiskan Anak Domba Allah dan Burung Pelikat
Kalau kita melihat lukisan pada altar di gereja-gereja Katolik, umumnya adalah perjamuan terakhir. Namun, altar di gereja Katedral Sintang berbeda. Lukisan yang dipakai adalah Anak Domba Allah dan Burung Pelikat. Hal ini mau melambangkan sebuah pengorbanan. Yesus adalah Anak Domba Allah yang dikurbankan demi menyelamatkan manusia, demi menebus dosa-dosa manusia. Altar adalah tempat perjamuan kudus mengingatkan kita pada pengorbanan Yesus.
Sementara lukisan Burung Pelikat melambangkan pengorbanan yang sejati, sepenuh hati dan tulus yang dilakukan oleh Burung Pelikat untuk anak-anaknya. Induk Burung Pelikat rela mematuk tubuhnya sendiri sampai mengeluarkan darah. Darah itu lalu diminum oleh anak-anaknya karena saat itu sedang krisis makanan dan kelaparan melanda seluruh binatang. Burung Pelikat dilambangkan sebagai sebuah ‘pengorbanan’. Berani memberikan diri untuk orang lain.


Ciri Khas Gotik, Katekese, Budaya Lokal dan Historis
Beberapa ciri khas yang amat terlihat dari bangunan Katedral Sintang dengan gaya Gotik adalah, pertama proporsi tinggi dan lebar bangunan serta Model Lengkung.
Kedua, bagian dalam bangunan terdapat ruangan luas dengan jumlah jendela (kaca patri berlukis) yang amat banyak sehingga cahaya benar-benar menerangi ruangan tersebut dikala siang.
Ketiga adalah memiliki bentuk-bentuk melengkung pada bukaan bangunannya seperti pada pintu, jendela dan ornamen.  Ada pula ornamen bunga mawar yang terletak di atas pintu masuk samping kiri dan kanan gereja.
Menariknya lagi, terdapat ornamen-ornamen khas Dayak yang dipadukan pada bagian pintu dan bagian-bagian lainnya di dalam gereja.

Pada bagian sayap kiri di atas pintu masuk terdapat lukisan ketujuh Sakramen dalam Gereja katolik. Hal ini tentunya bernilai katekese/pengajaran bagi umat.  Melalui lukisan itu, umat diajarkan untuk mengetahui sakramen-sakramen yang ada dalam Gereja Katolik. Sedangkan pada dindingnya tergantung foto uskup-uskup yang pernah bertugas di Keuskupan Sintang. Sebuah makna historis mau di kedepankan.

Penataan Instalasi Listrik dan Sound System Profesional
Sound System bagian penting yang harus dirancang dengan baik bahkan harus profesional. Sound System membantu terciptanya kenyamanan umat dalam menyimak setiap pesan yang disampaikan dalam perayaan misa. Pesan akan tersampaikan dengan baik apabila sound System mendukung. Gereja Katedral Sintang sangat memperhatikan hal ini. Terlihat sekali dari penataan sound System yang apik, tidak menyolok di pandangan mata, suaranya enak untuk didengar dan jelas. Box-box speaker kecil menempel di bagian sudut-sudut gereja dan ditiang-tiang pilar. Pemilihan warna hampir menyatu dengan warna bangunan dalam gereja, sehingga sekilas tidak terlihat.

Sementara itu penataan instalasi listrik untuk keperluan monitor LCD, Shooting Video, musik, dll tersedia di dalam dan di luar gereja. Instalasi listrik ditata dengan teratur, menempel pada dinding gereja dan diberi tutup dengan pemilihan warna serupa dengan dinding gereja.

Tabernakel, Tahta Uskup dan kursi Imam yang Elegan
Penataan panti imam dengan segala kelengkapannya terlihat sangat elegan. Mulai dari Tabernakel, Tahta Uskup dan kursi imam.
Ukiran khas Dayak terlihat sangat menonjol dan warna kayu asli sangat dipertahankan. Inilah yang membuatnya menjadi elegan.
  Tata letaknya pun sangat sesuai dengan bentuk ruangan.

Ada Titik Fokus Kristus Raja
Persis di depan bangku utama umat, antara baris kursi kiri dan baris kursi kanan dirancang ‘titik fokus’.
Titik fokus ini tegak lurus (ke atas/vertikal) ke plafon gereja di mana sudah dirancang pula lukisan Kristus Raja.
Pada bagian titik fokus ini, tegel/keramik lantai dirancang khusus dan menunjukkan arah pengutusan bagi pelayanan Gereja katolik. Pelayanan menyebar ke seluruh arah ruangan. Ini simbol bahwa pengikut Kristus diutus untuk mewartakan Kabar Baik ke seluruh penjuru dunia.

PM – hasil wawancara dengan Pastor Herman Yosef Anyo, Pr,  Arsitek (bpk. Stevanus dan bpk. Suryono), dan Kontraktor (bpk. Budiono)

Berikut visual gereja Katedral Sintang

 

 



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar