Keindahan
Katedral Sintang Sarat Makna
Tampak Elegan dari Tepian Sungai Kapuas
Ketika
kita melintasi tepian Sungai Kapuas di tengah kota Sintang, maka kita dapat
memandang sebuah gedung Gereja Katedral Kristus Raja Sintang yang elegan dan
kokoh.
Gereja Katedral Sintang tampak dari tepian Sungai Kapuas di Kota Sintang |
Bangunan
bergaya semi gotik dengan menara gereja yang meruncing menjulang ke atas.
Kokoh dan Menakjubkan
Gereja
Katolik Kristus Raja - Katedral Sintang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.8,
Kelurahan Tanjung Puri.
Kokok dan menakjubkan |
Siapa
pun yang melintasi jalan ini matanya pasti akan tertuju ke arah bangunan gereja
yang tampak kokoh, megah dan menakjubkan. Daya tarik bangunan luar gereja dengan
gaya semi gotik dan letaknya di pinggir jalan raya pasti ‘menggoda’ dan membuat
penasaran untuk lebih tahu seperti apa bentuk di dalamnya.
Gambar
La Disputa
Ketika Anda memasuki gereja Katedral Sintang melalui pintu
utama, maka Anda akan melihat gambar La Disputa pada plafonnya. La Disputa
adalah bahasa Italia dapat diartikan perselisihan atau perdebatan. La Disputa
menggambarkan Pandangan
Gereja Katolik, Luther, Zwingli, dan Calvin tentang Perjamuan Maha Kudus.
Perbedaan pandangan itu sudah selesai, tidak perlu diperdebatkan lagi. Setiap
kali melaksanakan Perjamuan Kudus adalah mengingat pengorbanan
Yesus, mengucap syukur
atasnya dan percaya
kepada janji Yesus bahwa
ia akan datang
kembali sebagai Raja dan akhirnya
hidup kita hanya berpusat pada Kristus Raja.
Gambar La Disputa |
Pilar
sebagai Pohon Kehidupan
Pilar yang kokoh berbaris di kedua sisi
kanan dan kiri menyangga atap, membentuk lorong. Variasi-variasi ‘Les’ yang
dibentuk menjalar ke atas plafon menyerupai ranting dan daun, simbol pohon kehidupan.
Pohon kehidupan adalah lambangkan kehidupan
kekal sebagai anugerah dari Allah. Tapi kehidupan itu hilang karena manusia
jatuh ke dalam dosa, namun diberikan kembali kepada manusia melalui Tuhan Yesus
Kristus. (Kej 2:9; 3:22, 24; Why 2:7; 22:2, 14, 19). Pohon Kehidupan juga METAFORA sesuatu yang baik dan berguna serta
mendatangkan sukacita dan kebahagiaan ( Ams 11:30; 13: 12; 15:4).
Kisah
dalam Kitab Suci
Jika Anda mendongak ke atas plafon dalam
gereja, maka akan terlihat gambar-gambar yang melukiskan kejadian penting dalam
Kitab Suci, mulai dari kisah Penciptaan sampai Yesus Kristus naik ke Surga.
Gambar-gambar kejadian penting dalam kitab
Suci itu di tata secara apik disepanjang plafon dalam gereja.
Suasana ini sangat membantu umat untuk mengingat-ingat kembali kisah-kisah yang
terdapat dalam Kitab Suci dan merenungkannya bagi kehidupan kita di dunia ini dalam
menjalani peziarahan menuju Rumah Bapa.
Lukisan
Jalan Salib dan Santo Santa Pada Bagian Pentilasi dan Jendela
Pentilasi/lubang angin permanen dan jendela
pada bangunan gereja Katedral Sintang merupakan hal penting, karena sekaligus
dijadikan sebagai dinding yang menutupi lebih dari separuh bagian bangunan
gereja yang terbuat dari kaca khusus.
Pada bagian pentilasi/lubang angin yang
tampak permanen itu, dilukiskan peristiwa-peristiwa Jalan Salib. Sementara
jendela-jendela memuat lukisan para Santo-Santa. Enam jendela paling depan pada
bangku umat (kanan dan kiri) adalah lukisan keduabelas murid Yesus. Sedangkan bagian
jendela lainnya adalah lukisan para santa-santo. Perpduan pentilasi dan jendela
yang begitu artistik dan elok dipandang mata.
Altar
berlukiskan Anak Domba Allah dan Burung Pelikat
Kalau kita melihat lukisan pada altar di
gereja-gereja Katolik, umumnya adalah perjamuan terakhir. Namun, altar di
gereja Katedral Sintang berbeda. Lukisan yang dipakai adalah Anak Domba Allah
dan Burung Pelikat. Hal ini mau melambangkan sebuah pengorbanan. Yesus adalah
Anak Domba Allah yang dikurbankan demi menyelamatkan manusia, demi menebus
dosa-dosa manusia. Altar adalah tempat perjamuan kudus mengingatkan kita pada
pengorbanan Yesus.
Sementara lukisan Burung Pelikat
melambangkan pengorbanan yang sejati, sepenuh hati dan tulus yang dilakukan
oleh Burung Pelikat untuk anak-anaknya. Induk Burung Pelikat rela mematuk
tubuhnya sendiri sampai mengeluarkan darah. Darah itu lalu diminum oleh
anak-anaknya karena saat itu sedang krisis makanan dan kelaparan melanda
seluruh binatang. Burung Pelikat dilambangkan sebagai sebuah ‘pengorbanan’.
Berani memberikan diri untuk orang lain.
Beberapa ciri khas yang amat terlihat dari
bangunan Katedral Sintang dengan gaya Gotik adalah, pertama proporsi tinggi dan
lebar bangunan serta Model Lengkung.
Kedua, bagian dalam bangunan terdapat
ruangan luas dengan jumlah jendela (kaca patri berlukis) yang amat banyak
sehingga cahaya benar-benar menerangi ruangan tersebut dikala siang.
Ketiga adalah memiliki bentuk-bentuk
melengkung pada bukaan bangunannya seperti pada pintu, jendela dan ornamen. Ada pula ornamen bunga mawar yang terletak di
atas pintu masuk samping kiri dan kanan gereja.
Menariknya lagi, terdapat ornamen-ornamen
khas Dayak yang dipadukan pada bagian pintu dan bagian-bagian lainnya di dalam
gereja.
Pada bagian sayap kiri di atas pintu masuk
terdapat lukisan ketujuh Sakramen dalam Gereja katolik. Hal ini tentunya
bernilai katekese/pengajaran bagi umat.
Melalui lukisan itu, umat diajarkan untuk mengetahui sakramen-sakramen
yang ada dalam Gereja Katolik. Sedangkan pada dindingnya tergantung foto
uskup-uskup yang pernah bertugas di Keuskupan Sintang. Sebuah makna historis
mau di kedepankan.
Penataan
Instalasi Listrik dan Sound System Profesional
Sound System bagian penting yang harus
dirancang dengan baik bahkan harus profesional. Sound System membantu
terciptanya kenyamanan umat dalam menyimak setiap pesan yang disampaikan dalam
perayaan misa. Pesan akan tersampaikan dengan baik apabila sound System
mendukung. Gereja Katedral Sintang sangat memperhatikan hal ini. Terlihat
sekali dari penataan sound System yang apik, tidak menyolok di pandangan mata,
suaranya enak untuk didengar dan jelas. Box-box speaker kecil menempel di
bagian sudut-sudut gereja dan ditiang-tiang pilar. Pemilihan warna hampir
menyatu dengan warna bangunan dalam gereja, sehingga sekilas tidak terlihat.
Sementara itu penataan instalasi listrik
untuk keperluan monitor LCD, Shooting Video, musik, dll tersedia di dalam dan
di luar gereja. Instalasi listrik ditata dengan teratur, menempel pada dinding
gereja dan diberi tutup dengan pemilihan warna serupa dengan dinding gereja.
Tabernakel,
Tahta Uskup dan kursi Imam yang Elegan
Penataan panti imam dengan segala
kelengkapannya terlihat sangat elegan. Mulai dari Tabernakel, Tahta Uskup dan
kursi imam.
Ukiran khas Dayak terlihat sangat menonjol
dan warna kayu asli sangat dipertahankan. Inilah yang membuatnya menjadi
elegan.
Ada
Titik Fokus Kristus Raja
Persis di depan bangku utama umat, antara
baris kursi kiri dan baris kursi kanan dirancang ‘titik fokus’.
Titik fokus ini tegak lurus (ke
atas/vertikal) ke plafon gereja di mana sudah dirancang pula lukisan Kristus
Raja.
Pada bagian titik fokus ini, tegel/keramik
lantai dirancang khusus dan menunjukkan arah pengutusan bagi pelayanan Gereja
katolik. Pelayanan menyebar ke seluruh arah ruangan. Ini simbol bahwa pengikut
Kristus diutus untuk mewartakan Kabar Baik ke seluruh penjuru dunia.
PM – hasil wawancara dengan Pastor Herman
Yosef Anyo, Pr, Arsitek (bpk. Stevanus
dan bpk. Suryono), dan Kontraktor (bpk. Budiono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar