Mgr. Agustinus Persembahkan
Karya Terakhirnya di
Sintang
Impian Terwujud, Mgr. Agus Meneteskan
Air Mata
Siapa
sangka kota Sintang yang terletak di kawasan Timur Provinsi Kalimantan Barat
ini telah memiliki sebuah gereja
Katedral yang megah, elok dan menakjubkan. Rasa kagum secara spontan terucap
dari mulut setiap orang yang telah melihatnya.
Mgr. Agus berfoto bersama Arsitek, Kontraktor dan pelaksana lapangan |
Selama
ini mungkin banyak orang berpikir, tidak mungkinlah membangun gereja yang megah
bergaya semi gotik berpadu dengan ornamen suku Dayak di kota kabupaten. Apalagi
dengan dana yang sangat besar, 30,5 Milliar.
Tapi
bagi Mgr. Agustinus Agus, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha
keras untuk mencapai impian kita itu.
Perarakan dari pendopo Bupati Sintang |
“Sudah lama saya bermimpi untuk bisa membangun
Katedral Kristus Raja Sintang. Dan mimpi saya itu, kini telah terwujud. Lega
rasanya, karena diakhir masa jabatan sebagai Uskup dan Administrator Apostolik Keuskupan
Sintang, saya dapat menyelesaikan dan memenuhi harapan umat Keuskupan Sintang”,
kata Mgr. Agus.
Sejak
awal perencanaannya, banyak pihak yang meragukan rencana besar Mgr. Agustinus
Agus untuk dapat membangun kembali Katedral Sintang yang sudah dibongkar.
Prosesi Menyanyikan Lagu Indonesia Raya |
“Karenanya,
saya sempat meneteskan air mata saat upacara peresmian Katedral oleh Gubernur
Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH, Sabtu (14/10/2017) lalu. Tidak pernah
terpikirkan oleh saya, kalau bangunan Katedral Sintang bisa berdiri se-megah
ini”, ujarnya kepada DUTA.
Dukungan Berbagai Pihak
Kesuksesan
pembangunan gereja Katedral Kristus Raja Sintang, tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Hal tersebut terungkap saat Ketua Panitia Peresmian dan
Pemberkatan Gereja Katedral Kriatus Raja Keuskupan Sintang, Yosepha Hasnah
menyampaikan laporannya.
Gubernur membuka pintu gereja Katedral Sintang |
Yosepha
Hasnah mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Cornelis sebagai pencetus ide
pembangunan kembali gereja ketika kunjungan kerja di Sintang 2013. Kemudian ide
itu disambut baik uskup dan umat Katolik Keuskupan Sintang.
“Umat Katolik di Keuskupan Sintang mengucapkan
banyak terima kasih dan bangga yang luar biasa kepada Bapak Gubernur Kalbar
yang sudah mencetuskan ide besar pembangunan kembali gedung gereja katedral
Sintang”, ujarnya.
Penandatangan Prasasti oleh Gubernur Cornelis |
Dikatakan
Yosepha Hasnah, bukan hanya ide, tetapi Gubernur memberikan dana hibah yang
besar untuk membangun gereja ini. Dalam setiap kunjungan ke Sintang, Gubernur
juga selalu memberikan motivasi dan memantau perkembangan pembangunan gereja
ini.
“Kalau
bukan ide dan bantuan Gubernur kalbar, maka Katedral Sintang yang dibangun
sejak tahun 1957 dan sudah dilakukan renovasi pada Tahun 1991, maka gereja ini
belum berubah dan tentunya kita sekarang tidak akan melihat gedung gereja yang
besar dan megah serta menjadi salah satu ikon Kabupaten Sintang,” ucapnya.
Penandatangan Prasasti oleh Mgr. Agustinus Agus |
Yosepha
Hasnah juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mgr. Agustinus Agus yang
sudah menyambut baik dan mendukung pembangunan gereja katedral. Banyak karya
yang sudah beliau lakukan bagi keuskupan Sintang.
“Terima kasih juga kepada Uskup Sintang Mgr.
Samuel Oton Sidin yang sudah memberikan dukungan dan pengarahan kepada kami,”
ujarnya.
Penandatangan Prasasti oleh Mgr. Samuel, OFMCap |
Dalam
laporannya, Yosepha menuturkan bahwa proses pembangunan gereja dimulai saat
peletakan batu pertama pada 21 November 2014 oleh Gubernur Kalbar. Dan dimulai
dibangun secara fisik pada 31 Januari 2015 serta bisa diselesaikan pada 10
Oktober 2017 atau bisa diselesaikan selama 2 tahun 8 bulan 10 hari.
Foto bersama usai peresmian gereja Katedral Sintang |
Menurut
Yosepha Hasnah, gereja Katedral Kristus Raja Sintang memiliki luas bangunan 780
meter persegi dan dapat menampung 1.200 umat yang sebelumnya hanya mampu
menampung 700 umat saja. Total biaya yang diperlukan adalah 30 milyar 500 juta rupiah yang terdiri dari 20 milyar
bantuan Pemprop Kalbar, 10 milyar bantuan Pemkab Sintang dan sisanya bantuan
para donatur.
“Terima
kasih juga kepada Bupati, Wakil Bupati dan DPRD Sintang yang sudah memberikan
bantuan dana hibah untuk membangun gereja ini. terima kasih juga kepada Bapak
Milton Crosby dan Ignasius Juan yang turut mendukung diakhir masa jabatan
keduanya,” pungkasnya.
Prosesi Peresmian
Gubernur
Kalimantan Barat Cornelis, Sabtu, (14/10) meresmikan Gereja Katedral Kristus
Raja Keuskupan Sintang. Gubernur Cornelis hadir beserta istri dan rombongan
disambut iringan dan tarian Dayak oleh Sanggar Benua Gerangtung Sintang. Hadir
juga para Bupati seperti Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, Bupati
Sanggau Paolus Hadi, Bupati Sintang Djarot Winarno Selaku Tuan Rumah, Bupati
Sekadau Rupinus, serta tamu undangan dari berbagai daerah.
Gubernur Cornelis didampingi para Uskup beserta para undangan meninjau bagian dalam gereja Katedral Sintang |
Peresmian
dengan penandatanganan Prasasti oleh Gubernur Cornelis, Mgr. Agustinus Agus dan
Mgr. Samuel Oton Sidin, kemudian penekanan tombol pelepasan tirai penutup
Patung Kristus Raja oleh Mgr. Samuel Oton Sidin. Serta pelepasan Balon oleh
Nyonya Frederika Cornelis.
Uskup
Sintang Mgr Samuel Oton Sidin mengatakan bahwa terbangunnya gereja ini berkat
kerjasama banyak pihak. Pada awalnya, semua pihak terkait sepakat untuk
membangun sebuah gereja katedral bergaya semi gotik berpadu dengan seni
tradisional Dayak seperti yang terlihat dalam ukiran pintu serta lukisan
diberbagai tempat.
Gubernur Cornelis didampingi Mgr. Agus melihat kondisi gereja Katedral Sintang usai peresmian |
Dipadukan
dengan tradisi Katolik yang menghadirkan lukisan dan gambar orang-orang kudus.
Semua dikemas dengan sedemikian rupa, sehingga melahirkan sebuah karya seni dan
arsitektur yang indah. Menara katedral lama sengaja dipertahankan sebagai
pertanda dan kenang-kenangan historis. Ada banyak orang yang sudah menyumbang
dalam bentuk uang, materil, tenaga, pikiran dan waktu. Ini berkat campur tangan
Tuhan.
Ibu Yosepha Hasnah - Ketua Pembangunan ikut dalam perarakan |
“Terima
kasih kepada Bapak Gubernur Cornelis yang sudah memprakarsai pembangunan gereja
baru serta memberikan sumbangan dana yang besar. Mgr. Agustinus Agus sebagai
Uskup Sintang saat itu, banyak memberikan masukan mengenai bentuk bangunan
gereja. Pemkab Sintang, anggota DPR RI, DPRD, pengusaha, dan pribadi masyarakat
juga sudah memberikan bantuan dana. Pemborong juga sudah mengerahkan banyak
tenaga kerja. Mereka mengalami dinamika proses yang tidak gampang. Ada banyak
hambatan dalam proses pembangunan, namun bisa diatasi karena ada dialog dan
diskusi,” tukasnya.
Dikatakan
Uskup Sintang, untuk mengenang banyak pihak yang sudah membantu, maka
dituliskan nama-nama penyumbang dalam batu marmer yang dipasang di salah satu
bagian gereja.
Sanggar Benua Gerantung bersiap membawakan tarian |
“Ini
gereja induk di Keuskupan Sintang, saya mengundang umat Katolik yang berada di
Keuskupan Sintang untuk mengunjungi bahkan mengikuti ekaristi. Bahkan semua
orang yang berkehendak baik boleh datang baik untuk berkunjung maupun mencari
ketenangan hati,” timpalnya.
Kelompok Si Beji Membawakan Lagu ' Pancasila Rumah Kita' |
Dikatakannya,
umat Katolik di Kalbar agar menjaga ketenteraman dan perdamaian apalagi
memasuki tahun politik dimana Kapolri mengatakan Kalbar menjadi salah satu
daerah Rawan Konflik menjelang Pemilukada.
"Umat
Katolik harus mampu menjaga ketenangan dan kejernihan hati dalam berfikir dan
bertindak, sehingga tidak mudah terpancing isu-isu yang menghasut masyarakat,
dan harus mampu mengatasi persoalan hidup serta permasalahan bangsa yang aktual
saat ini dengan arif dan bijaksana, tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
yang berdasarkan Pancasila." tegas Cornelis.
Pastor Yohanes Pranoto, Pr - Pastor Paroki Katedral Sintang |
Sementara
Direktur Urusan Agama Katolik Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Sihar
Petrus Simbolon menyampaikan bahwa berdasarkan Pancasila, negara menjamin
kemerdekaan setiap warga dalam memeluk agamanya.
“Ini tanda pengakuan negara terhadap agama
Katolik di Indonesia. Kementerian Agama RI juga sudah melakukan pembinaan
keluarga dan anak muda Katolik, serta memberikan bantuan pembangunan sarana
ibadah”, ucapnya.
Bupati
Sintang Jarot Winarno mengatakan pembangunan gereja ini menjadi sumber kebahagiaan
melalui iman yang mendalam terhadap Tuhan. Di sinilah alasannya kenapa
membangun bidang agama menjadi sangat penting dan tidak tergantikan dalam
proses pembangunan yang sedang dilakukan.
Pastor Herman Yosef Anyo, Pr - Pastor Rekan Paroki Katedral Sintang |
Gereja
Katedral ini, lanjut Bupati, juga harus dijadikan ‘laboratorium mini’
terciptanya kerukunan hidup beragama yang harus terus dipelihara. Gereja ini
megah dan berada di tengah Kota Sintang, menjadi modal kita mewujudkan
masyarakat yang religius.
Di sela-sela acara peresmian, kelompok Si Beji
Sintang mempersembahkan sebuah lagu yang bertajuk keberagaman. “Pancasila Rumah
Kita”. Syair-syair lagu yang dinyanyikan
dengan penataan suara yang harmonis membuat terkesima dan bergetar hati
para hadirin yang hadir.
Seluruh rangkaian acara ditutup dengan santap
malam bersama di Balai Kenyalang. Suasana ramah-ramah sangat akrab. Semua yang
hadir menyatu, bernyanyi dan berjoget tanpa melihat perbedaan satu dengan yang
lainnya. Proficiat untuk Keuskupan
Sintang.
Paulus Mashuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar