Selasa, 17 Oktober 2017

Peresmian Katedral Sintang



  Mgr. Agustinus Persembahkan 
Karya Terakhirnya di Sintang


Impian Terwujud, Mgr. Agus Meneteskan Air Mata
Siapa sangka kota Sintang yang terletak di kawasan Timur Provinsi Kalimantan Barat ini  telah memiliki sebuah gereja Katedral yang megah, elok dan menakjubkan. Rasa kagum secara spontan terucap dari mulut setiap orang yang telah melihatnya.
Mgr. Agus berfoto bersama Arsitek, Kontraktor dan pelaksana lapangan
Selama ini mungkin banyak orang berpikir, tidak mungkinlah membangun gereja yang megah bergaya semi gotik berpadu dengan ornamen suku Dayak di kota kabupaten. Apalagi dengan dana yang sangat besar, 30,5 Milliar.

Tapi bagi Mgr. Agustinus Agus, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha keras untuk mencapai impian kita itu.
Perarakan dari pendopo Bupati Sintang
 “Sudah lama saya bermimpi untuk bisa membangun Katedral Kristus Raja Sintang. Dan mimpi saya itu, kini telah terwujud. Lega rasanya, karena diakhir masa jabatan sebagai Uskup dan Administrator Apostolik Keuskupan Sintang, saya dapat menyelesaikan dan memenuhi harapan umat Keuskupan Sintang”, kata Mgr. Agus.

Sejak awal perencanaannya, banyak pihak yang meragukan rencana besar Mgr. Agustinus Agus untuk dapat membangun kembali Katedral Sintang yang sudah dibongkar.
Prosesi Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
“Karenanya, saya sempat meneteskan air mata saat upacara peresmian Katedral oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH, Sabtu (14/10/2017) lalu. Tidak pernah terpikirkan oleh saya, kalau bangunan Katedral Sintang bisa berdiri se-megah ini”, ujarnya kepada DUTA.

Dukungan Berbagai Pihak
Kesuksesan pembangunan gereja Katedral Kristus Raja Sintang, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Hal tersebut terungkap saat Ketua Panitia Peresmian dan Pemberkatan Gereja Katedral Kriatus Raja Keuskupan Sintang, Yosepha Hasnah menyampaikan laporannya.
Gubernur membuka pintu gereja Katedral Sintang
Yosepha Hasnah mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Cornelis sebagai pencetus ide pembangunan kembali gereja ketika kunjungan kerja di Sintang 2013. Kemudian ide itu disambut baik uskup dan umat Katolik Keuskupan Sintang.

 “Umat Katolik di Keuskupan Sintang mengucapkan banyak terima kasih dan bangga yang luar biasa kepada Bapak Gubernur Kalbar yang sudah mencetuskan ide besar pembangunan kembali gedung gereja katedral Sintang”, ujarnya.
Penandatangan Prasasti oleh Gubernur Cornelis
Dikatakan Yosepha Hasnah, bukan hanya ide, tetapi Gubernur memberikan dana hibah yang besar untuk membangun gereja ini. Dalam setiap kunjungan ke Sintang, Gubernur juga selalu memberikan motivasi dan memantau perkembangan pembangunan gereja ini.

“Kalau bukan ide dan bantuan Gubernur kalbar, maka Katedral Sintang yang dibangun sejak tahun 1957 dan sudah dilakukan renovasi pada Tahun 1991, maka gereja ini belum berubah dan tentunya kita sekarang tidak akan melihat gedung gereja yang besar dan megah serta menjadi salah satu ikon Kabupaten Sintang,” ucapnya.
Penandatangan Prasasti oleh Mgr. Agustinus Agus
Yosepha Hasnah juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mgr. Agustinus Agus yang sudah menyambut baik dan mendukung pembangunan gereja katedral. Banyak karya yang sudah beliau lakukan bagi keuskupan Sintang.

 “Terima kasih juga kepada Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin yang sudah memberikan dukungan dan pengarahan kepada kami,” ujarnya.
Penandatangan Prasasti oleh Mgr. Samuel, OFMCap
Dalam laporannya, Yosepha menuturkan bahwa proses pembangunan gereja dimulai saat peletakan batu pertama pada 21 November 2014 oleh Gubernur Kalbar. Dan dimulai dibangun secara fisik pada 31 Januari 2015 serta bisa diselesaikan pada 10 Oktober 2017 atau bisa diselesaikan selama 2 tahun 8 bulan 10 hari.
Foto bersama usai peresmian gereja Katedral Sintang
Menurut Yosepha Hasnah, gereja Katedral Kristus Raja Sintang memiliki luas bangunan 780 meter persegi dan dapat menampung 1.200 umat yang sebelumnya hanya mampu menampung 700 umat saja. Total biaya yang diperlukan adalah 30 milyar  500 juta rupiah yang terdiri dari 20 milyar bantuan Pemprop Kalbar, 10 milyar bantuan Pemkab Sintang dan sisanya bantuan para donatur.

“Terima kasih juga kepada Bupati, Wakil Bupati dan DPRD Sintang yang sudah memberikan bantuan dana hibah untuk membangun gereja ini. terima kasih juga kepada Bapak Milton Crosby dan Ignasius Juan yang turut mendukung diakhir masa jabatan keduanya,” pungkasnya.

Prosesi Peresmian
Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Sabtu, (14/10) meresmikan Gereja Katedral Kristus Raja Keuskupan Sintang. Gubernur Cornelis hadir beserta istri dan rombongan disambut iringan dan tarian Dayak oleh Sanggar Benua Gerangtung Sintang. Hadir juga para Bupati seperti Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, Bupati Sanggau Paolus Hadi, Bupati Sintang Djarot Winarno Selaku Tuan Rumah, Bupati Sekadau Rupinus, serta tamu undangan dari berbagai daerah.  
Gubernur Cornelis didampingi para Uskup beserta para undangan meninjau bagian dalam gereja Katedral Sintang
Peresmian dengan penandatanganan Prasasti oleh Gubernur Cornelis, Mgr. Agustinus Agus dan Mgr. Samuel Oton Sidin, kemudian penekanan tombol pelepasan tirai penutup Patung Kristus Raja oleh Mgr. Samuel Oton Sidin. Serta pelepasan Balon oleh Nyonya Frederika Cornelis.

Uskup Sintang Mgr Samuel Oton Sidin mengatakan bahwa terbangunnya gereja ini berkat kerjasama banyak pihak. Pada awalnya, semua pihak terkait sepakat untuk membangun sebuah gereja katedral bergaya semi gotik berpadu dengan seni tradisional Dayak seperti yang terlihat dalam ukiran pintu serta lukisan diberbagai tempat.
Gubernur Cornelis didampingi Mgr. Agus melihat kondisi gereja Katedral Sintang usai peresmian
Dipadukan dengan tradisi Katolik yang menghadirkan lukisan dan gambar orang-orang kudus. Semua dikemas dengan sedemikian rupa, sehingga melahirkan sebuah karya seni dan arsitektur yang indah. Menara katedral lama sengaja dipertahankan sebagai pertanda dan kenang-kenangan historis. Ada banyak orang yang sudah menyumbang dalam bentuk uang, materil, tenaga, pikiran dan waktu. Ini berkat campur tangan Tuhan.
Ibu Yosepha Hasnah - Ketua Pembangunan ikut dalam perarakan
 “Terima kasih kepada Bapak Gubernur Cornelis yang sudah memprakarsai pembangunan gereja baru serta memberikan sumbangan dana yang besar. Mgr. Agustinus Agus sebagai Uskup Sintang saat itu, banyak memberikan masukan mengenai bentuk bangunan gereja. Pemkab Sintang, anggota DPR RI, DPRD, pengusaha, dan pribadi masyarakat juga sudah memberikan bantuan dana. Pemborong juga sudah mengerahkan banyak tenaga kerja. Mereka mengalami dinamika proses yang tidak gampang. Ada banyak hambatan dalam proses pembangunan, namun bisa diatasi karena ada dialog dan diskusi,” tukasnya.

Dikatakan Uskup Sintang, untuk mengenang banyak pihak yang sudah membantu, maka dituliskan nama-nama penyumbang dalam batu marmer yang dipasang di salah satu bagian gereja.
Sanggar Benua Gerantung bersiap membawakan tarian
“Ini gereja induk di Keuskupan Sintang, saya mengundang umat Katolik yang berada di Keuskupan Sintang untuk mengunjungi bahkan mengikuti ekaristi. Bahkan semua orang yang berkehendak baik boleh datang baik untuk berkunjung maupun mencari ketenangan hati,” timpalnya.
Kelompok Si Beji Membawakan Lagu ' Pancasila Rumah Kita'
Gubernur Cornelis dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan fisik gereja harus diiringi pembangunan mental dan hati pribadi umat Katolik Khususnya Keuskupan Sintang agar semakin menghayati panggilan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sekarang tantangan yakni penghancuran generasi muda secara masiv melalui narkoba, nah, melalui pembinaan gerejalah hal tersebut bisa ditangkal.

Dikatakannya, umat Katolik di Kalbar agar menjaga ketenteraman dan perdamaian apalagi memasuki tahun politik dimana Kapolri mengatakan Kalbar menjadi salah satu daerah Rawan Konflik menjelang Pemilukada.

"Umat Katolik harus mampu menjaga ketenangan dan kejernihan hati dalam berfikir dan bertindak, sehingga tidak mudah terpancing isu-isu yang menghasut masyarakat, dan harus mampu mengatasi persoalan hidup serta permasalahan bangsa yang aktual saat ini dengan arif dan bijaksana, tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berdasarkan Pancasila." tegas Cornelis.

Pastor Yohanes Pranoto, Pr - Pastor Paroki Katedral Sintang
Sementara Direktur Urusan Agama Katolik Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Sihar Petrus Simbolon menyampaikan bahwa berdasarkan Pancasila, negara menjamin kemerdekaan setiap warga dalam memeluk agamanya.

 “Ini tanda pengakuan negara terhadap agama Katolik di Indonesia. Kementerian Agama RI juga sudah melakukan pembinaan keluarga dan anak muda Katolik, serta memberikan bantuan pembangunan sarana ibadah”, ucapnya.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan pembangunan gereja ini menjadi sumber kebahagiaan melalui iman yang mendalam terhadap Tuhan. Di sinilah alasannya kenapa membangun bidang agama menjadi sangat penting dan tidak tergantikan dalam proses pembangunan yang sedang dilakukan.
Pastor Herman Yosef Anyo, Pr - Pastor Rekan Paroki Katedral Sintang
Bahkan agama harus menjadi inspirasi bagi strategi dan program pembangunan apalagi di era yang mengglobal sekarang manusia sangat rentan dihinggapi kecemasan, kegalauan, amarah kebencian dan sebagainya, sehingga kehadiran agama semakin dibutuhkan untuk mengobatinya.

Gereja Katedral ini, lanjut Bupati, juga harus dijadikan ‘laboratorium mini’ terciptanya kerukunan hidup beragama yang harus terus dipelihara. Gereja ini megah dan berada di tengah Kota Sintang, menjadi modal kita mewujudkan masyarakat yang religius.

Di sela-sela acara peresmian, kelompok Si Beji Sintang mempersembahkan sebuah lagu yang bertajuk keberagaman. “Pancasila Rumah Kita”. Syair-syair lagu yang dinyanyikan  dengan penataan suara yang harmonis membuat terkesima dan bergetar hati para hadirin yang hadir.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan santap malam bersama di Balai Kenyalang. Suasana ramah-ramah sangat akrab. Semua yang hadir menyatu, bernyanyi dan berjoget tanpa melihat perbedaan satu dengan yang lainnya. Proficiat untuk Keuskupan Sintang.

Paulus Mashuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar