Minggu, 15 Januari 2017

Rencana Penataan Ulang Kawasan Gua Maria Anjongan



Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjongan yang diresmikan pada 29 April 1973 direncanakan akan ditata ulang sebagai tempat doa dan ziarah yang lebih representatif. Sejak diresmikannya sebagai tempat doa dan ziarah, Gua Maria Anjongan selalu padat dikunjungi umat Katolik dari berbagai pelosok Kalimantan Barat, khususnya pada bulan Mei dan Oktober yang tetapkan Gereja sebagai bulan Maria.

Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, Pr. Kepada DUTA mengatakan, rencana penataan kembali kawasan Gua Maria Anjongan adalah sebagai bentuk kepedulian Gereja dalam menyediakan sentra-sentra untuk pembinaan iman umat, lebih khusus lagi dalam hal menyediakan tempat doa dan ziarah (lokasi wisata rohani) yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang, seperti rumah retret.

Gua Maria Anjongan yang terletak di wilayah Paroki Sungai Pinyuh ini, nantinya akan dikelola dengan profesional, dalam artian ada yang mengurus dan memeliharanya. Dengan demikian, tempat ziarah dan doa ini dapat dikunjungi kapan saja, tidak hanya pada bulan Mei dan Oktober seperti kebiasaan selama ini. Bahkan umat bisa menggunakannya sebagai tempat kegiatan rohani, karena disediakan rumah retret.

Gua Maria Anjongan yang berjarak 60 Kilometer dari pusat Keuskupan Agung Pontianak ini lokasinya sangat strategis karena letaknya ada di jalan utama sehingga mudah di jangkau, dekat dengan pasar, dekat dengan pusat Paroki Sungai Pinyuh, dan berada di pusat kecamatan Anjongan. Tambah lagi, Gua Maria Anjongan adalah salah satu Gua Maria yang sudah lama berdiri dan sudah tidak asing lagi ditelinga umat Katolik. Oleh karena itu, Uskup Agus optimis rencana penataan ulang kawasan akan berjalan dengan lancar.

Sebagai bentuk realisasi rencana tersebut, Uskup Agus telah membeli lahan seluas 3 hektar yang terletak di samping Gua Maria Anjongan. Selanjutnya nanti akan dibuat master plan-nya agar terencana dengan baik mulai dari penempatan lokasi-lokasi yang akan dibangun sampai pada perhitungan biaya yang harus dikeluarkan untuk penataan ulang kawasan. “Hal ini penting agar proses pengerjaannya tidak terhenti dijalan akibat dari kurang baiknya perencanaan awal,”tegas Uskup Agus.

Kepada DUTA Uskup Agus belum bisa memastikan kapan waktu dimulainya proses penataan kawasan Gua Maria Anjungan. Tetapi, setidaknya Uskup Agus telah memberi signal dengan adanya pembelian lahan di sekitar gua. “Memang sudah ada beberapa pengusaha besar yang ingin membantu dalam soal dana, tetapi saya ingin bentuk kerjasamanya nanti jelas. Sehingga tidak terjadi masalah dikemudian hari,”ujar Uskup Agus.

Saat beban hidup kian mendesak dan kepala mulai penat dengan berbagai permasalahan, kita tentu membutuhkan istirahat dan kembali menyegarkan pikiran. Tak ada pelipur lara yang lebih indah daripada Sang Pencipta sendiri. Dekatkan diri pada Sang Ilhai, karena Dia yang bisa menjawab setiap pergumulan kita. Langkah kakimu dan berziarahlah. Semoga rencana penataan ulang kawasan Gua Maria Anjongan menjadi tempat wisata rohani dapat terwujud dan menjadikannya oase bagi mereka yang haus akan Tuhan.

PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar