Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjongan
yang diresmikan pada 29 April 1973 direncanakan akan ditata ulang sebagai
tempat doa dan ziarah yang lebih representatif. Sejak diresmikannya sebagai
tempat doa dan ziarah, Gua Maria Anjongan selalu padat dikunjungi umat Katolik
dari berbagai pelosok Kalimantan Barat, khususnya pada bulan Mei dan Oktober
yang tetapkan Gereja sebagai bulan Maria.
Gua Maria Anjongan yang terletak di
wilayah Paroki Sungai Pinyuh ini, nantinya akan dikelola dengan profesional,
dalam artian ada yang mengurus dan memeliharanya. Dengan demikian, tempat
ziarah dan doa ini dapat dikunjungi kapan saja, tidak hanya pada bulan Mei dan
Oktober seperti kebiasaan selama ini. Bahkan umat bisa menggunakannya sebagai
tempat kegiatan rohani, karena disediakan rumah retret.
Gua Maria Anjongan yang berjarak 60
Kilometer dari pusat Keuskupan Agung Pontianak ini lokasinya sangat strategis
karena letaknya ada di jalan utama sehingga mudah di jangkau, dekat dengan
pasar, dekat dengan pusat Paroki Sungai Pinyuh, dan berada di pusat kecamatan Anjongan.
Tambah lagi, Gua Maria Anjongan adalah salah satu Gua Maria yang sudah lama
berdiri dan sudah tidak asing lagi ditelinga umat Katolik. Oleh karena itu,
Uskup Agus optimis rencana penataan ulang kawasan akan berjalan dengan lancar.
Sebagai bentuk realisasi rencana
tersebut, Uskup Agus telah membeli lahan seluas 3 hektar yang terletak di
samping Gua Maria Anjongan. Selanjutnya nanti akan dibuat master plan-nya agar terencana dengan baik mulai dari penempatan
lokasi-lokasi yang akan dibangun sampai pada perhitungan biaya yang harus
dikeluarkan untuk penataan ulang kawasan. “Hal ini penting agar proses
pengerjaannya tidak terhenti dijalan akibat dari kurang baiknya perencanaan
awal,”tegas Uskup Agus.
Kepada DUTA Uskup Agus belum bisa
memastikan kapan waktu dimulainya proses penataan kawasan Gua Maria Anjungan.
Tetapi, setidaknya Uskup Agus telah memberi signal dengan adanya pembelian
lahan di sekitar gua. “Memang sudah ada beberapa pengusaha besar yang ingin membantu
dalam soal dana, tetapi saya ingin bentuk kerjasamanya nanti jelas. Sehingga
tidak terjadi masalah dikemudian hari,”ujar Uskup Agus.
Saat beban hidup kian mendesak dan
kepala mulai penat dengan berbagai permasalahan, kita tentu membutuhkan
istirahat dan kembali menyegarkan pikiran. Tak ada pelipur lara yang lebih
indah daripada Sang Pencipta sendiri. Dekatkan diri pada Sang Ilhai, karena Dia
yang bisa menjawab setiap pergumulan kita. Langkah kakimu dan berziarahlah.
Semoga rencana penataan ulang kawasan Gua Maria Anjongan menjadi tempat wisata
rohani dapat terwujud dan menjadikannya oase bagi mereka yang haus akan Tuhan.
PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar