Jumat, 28 Juli 2017

Pesta Emas Uskup Emeritus Mgr. Bumbun, OFMCap

Merayakan 50 Tahun Imamat dan Ulang Tahun ke-80, Uskup Emeritus Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, OFMCap mendapat pujian atas cara hidupnya yang setia dan sederhana dalam menghayati panggilan imamat. Pujian itu dilontarkan oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dan Uskup Keuskupan Padang, Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFMCap.

Perayaan dimulai dengan misa syukur di gereja Katolik Paroki Santo Agustinus Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya pada pukul 16.00 WIB (Jumat 28/7/2017).  Tujuh orang uskup hadir dalam misa tersebut, yaitu : Mgr. Agustinus Agus (Uskup Agung Pontianak), Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFMCap (Uskup Keuskupan Padang), Mgr. Ludovikus Simanullang, OFMCap (Uskup Keuskupan Sibolga), Mgr. Pius Datubara, OFMCap (Uskup Emeritus Medan), Mgr. Yulius Mencuccini, CP (Uskup Keuskupan Sanggau), Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap (Uskup Keuskupan Sintang), dan Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, OFMCap (Uskup Emeritus - Pestawan).

Tarian khas Dayak mengiringi dan menghantar Pestawan, Mgr. Bumbun menuju altar  yang sore itu sekaligus bertindak sebagai konselebran utama dalam misa didampingi 6 orang Uskup dan 2 orang imam Kapusin, yaitu : Pastor Amandus Ambot, OFMCap (Provinsial Kapusin) serta Pastor Herman Mayong, OFMCap (Wakil Provinsial).

“Panggilan menjadi gembala uamt bukanlah tanpa tantangan. Berkat rahmat dan kasih Alllah, saya mampu melewati semua tantangan itu dan sampai pada Perayaan Pesta Emas Imamat serta uisa 80 tahun melebihi syarat yang ditentukan oleh pemazmur, yakni 70 tahun. Semoga perayaan syukur ini mengingatkan kita bahwa Allah sangat  mencintai dan takkan pernah meninggalkan kita”, ujar Mgr. Bumbun memberi pengantar mengawali perayaan misa.

Umat yang hadir tampak sangat antusias mengikuti prosesi perayaan. Koor gabungan dari Paroki Gembala Baik Pontianak tampil dengan iringan musik gesek, menambah semarak perayaan misa. Lagu-lagu yang dibawakan dalam misa bernuansa Dayak dan Tionghoa.

Kesaksian Dua Orang Uskup
Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFMCap didaulat untuk membacakan Injil dan sekaligus memberikan renungan.

Dalam renungannya, Uskup Keuskupan Padang yang disebut sebagai orator ulung oleh Mgr. Bumbun, memberikan kesaksian hidup tentang sepak terjang Mgr. Bumbun baik saat bersama di seminari Tinggi  St. Fidelis Parapat Sumatera Utara maupun selama menjadi imam dan Uskup Agung Pontianak.

“Rasanya, Mgr. Bumbun selama 50 tahun imamatnya telah melihat dan mendengar apa yang Tuhan sendiri perlihatkan dan perdengarkan yang ditangkapnya karena kejernihan batin, kesahajaan, cinta dan kemauan hanya mencintai. Inilah yang membuatnya mampu mengatasi segala tantangan dan pergulatan hidup sebagai imam dan Uskup ,” ungkap Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFMCap.

Uskup Keuskupan Padang mengajak seluruh umat berdoa agar Mgr. Bumbun tetap terus dianugerahi keutamaan yang ada pada dirinya, yaitu mencintai dan dicintai umat, lemah-lembut, rendah hati dan sederhana.

“Mari kita syukuri atas imamat 50 tahun dan usianya 80 tahun karena beliau telah menghadirkan Tuhan untuk kita selama ini. Dan masih di tahun-tahun ke depan yang Tuhan perkenankan bagi dirinya”, ujar Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFMCap.

Dan syukur kita akan lebih tepat, lanjutnya, dengan mempersatukan diri kita sendiri dengan kurban Kristus yang telah diikuti oleh Mgr. Bumbun dalam imamatnya selama 50 tahun, yaitu : bersyukur, berbakti, dalam kesahajaan, ketulusan dan pemberian diri yang tanpa pamrih.

Sementara itu, Mgr. Agustinus Agus mengatakan bahwa Keuskupan Agung Pontianak sungguh bangga mempunyai Mgr. Bumbun yang bukan hanya meletakkan dasar, yang pokok bagi Keuskupan Agung Pontianak, tetapi beliau juga menuntun, memelihara, mendampingi keuskupan ini.

“Ibarat sebuah tumbuhan, mulai dari menanam, memupuk sampai memeliharanya sehingga kita dapat melihat hasilnya saat ini menjadi keuskupan yang besar seperti pohon besar yang menghasilkan buah dan buahnya banyak. Terima kasih Mgr. Bumbun”, ujar Mgr. Agus.

Diusianya yang sudah 80 tahun dan imamat 50 tahun, Mgr. Bumbun telah mengabdikan hidupnya selama hampir 40 tahun bagi Keuskupan Agung Pontianak.

“Kami mendoakan, dan tetap mengharapkan serta menempatkan Mgr. Bumbun sebagai tokoh yang  keteladanannya bukan hanya menjadi dorongan tetapi merupakan inspirasi khususnya bagi kami sebagai pelayan-pelayan gerejani di Keuskupan Agung Pontianak, baik saya sebagai uskup maupun para imam, suster, bruder, kaum berjubah yang berkarya melanjutkan karya yang telah dimulai dasarnya oleh Mgr. Bumbun”, ucap Mgr. Agus.

Mgr. Agus memberikan kesaksian bahwa dirinya bisa seperti saat ini karena yang mentahbiskan dirinya adalah Mgr. Bumbun. Tahun 1968 berdiri prefektur Apostolik Sekadau merupakan pemekaran dari Keuskupan Ketapang yang dipimpin oleh seorang prefek dan bukan oleh seorang uskup. Ketika itu, kami dikirim ke Yogya menjadi  calon imam untuk prefektur Sekadau. Dan karena pemimpinya bukan seorang uskup, maka yang mentahbiskan kami adalah Mgr. Bumbun, kurang lebih 40 tahun yang lalu.

Satu peristiwa yang tidak pernah Mgr. Agus lupakan adalah ketika Mgr. Bumbun berangkat ke Sekadau untuk mentahbiskan dirinya. Yang menjadi sopir saat itu adalah Pastor Deomedes, OFMCap (Alm). Pastor Deomedes adalah pastor yang mempermandikan Mgr. Agus. Karena sudah lama tidak menyetir, lalu mobil yang dikendarainya terbalik sebelum sungai pinyuh. Dan karena musibah itu, kepala Mgr. Bumbun sempat mengalami cidera yaitu benjol.
“Inilah peristiwa yang tidak pernah saya lupakan, bahwa bukan hanya beban moral tetapi pengorbanan fisik pun beliau alami sehingga saya boleh ditahbiskan menjadi imam”, ungkap Mgr. Agus.

Ketika Sekadau mengalami krisis Gereja tahun 1981-1983, Mgr. Agus pernah melarikan diri dari Sekadau mengungsi ke Nyarumkop selama tiga Minggu, dan ketika berdiri Keuskupan Sanggau (1983), Mgr. Bumbun mengutus seorang kepada saya di Nyarumkop dan mengatakan: “Pastor Agus boleh kembali ke Sekadau karena sekarang Sanggau telah menjadi Keuskupan”. Itu berarti prefektur Sekadau melebur ke Keuskupan Sanggau. Mgr. Bumbun saat itu ditunjuk menjadi Administrator Apostolik, dan Mgr. Bumbun pula yang mohon, mengijinkan saya untuk melanjutkan studi.

“Jadi kalau boleh saya jujur, selain mentahbiskan saya sebagai imam, saya juga dikukuhkan, didorong, didampingi oleh Mgr. Bumbun sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Saya menyadari betul bahwa saya bisa berdiri di tempat ini saat ini, itu karena jasa Mgr. Bumbun. Terima kasih Mgr. Bumbun’, papar Mgr. Agus.

Sebagai orang yang ditahbiskan, andaikata selama ini baik sebagai pastor maupun sebagai Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agus merasa pasti punya kekurangan dan kesalahan. Oleh karenanya, pada kesempatan tersebut Mgr. Agus berharap Mgr. Bumbun mau memaafkan dirinya.  Mgr. Agus berjanji dan meyakinkan, bahwa apa yang telah diperjuangkan dan dicita-citakan Mgr. Bumbun, tetap diupayakan dan dilanjutkan.

“Terima kasih Mgr. Bumbun, selamat berpesta. Saya bersama kuria, para biarawan-biarawati serta seluruh umat di Keukupan Agung Pontianak tetap mendoakan Mgr. Bumbun selalu sehat dan selalu menjadi inspirasi bagi kami”, ujar Mgr. Agus mengakhiri sambutannya.

Jamuan Makan yang Menyatukan Hati
Usai misa umat diundang santap malam bersama di Rumah Retret Tirta Ria Kubu Raya. Memasuki kawasan perjamuan, sang Pestawan diiringi umat disambut dengan tari-tarian. Dan sebelum menaiki panggung utama pesta di tepi kolam renang, Mgr. Bumbun harus menaiki perahu karet yang sudah disiapkan. Perjalanan mengayuh perahu memberikan simbol perjalanan beliau selama 50 tahun menjadi imam. Nyanyian dan tarian terus mengiringi hingga akhirnya sang Pestawan naik ke atas panggung.

Sejumlah acara pun sudah disiapkan dan dipandu oleh MC, Eva Carolin dari Ruai TV Pontianak. Ada prosesi pembagian buku biografi perjalanan imamat Mgr. Bumbun dengan judul "Orang Bajik yang Bijak". Dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun 50 tahun imamat dan kue ulang tahun usia 80 tahun yang disertai pelepasan balon-balon yang memancarkan cahaya pospor ke udara.

Persembahan lagu-lagu dan drama dari Paroki Gembala Baik Pontianak mengiringi umat dalam bersantap malam. Suasana tambah semarak dan gembira ketika Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus menyanyikan beberapa lagu. Sontak Mgr. Bumbun, sang Pestawan pun ikut bergoyang bersama umat di atas panggung. Malam itu, kegembiraan, kebersamaan, damai, sukacita, tumpah ruah di hati setiap orang yang hadir.

Selamat Pesta Emas Imamat Mgr. Bumbun dan Selamat Ulang Tahun ke- 80 tahun.

Paulus Mashuri

Foto : Samuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar