Jumat, 16 Maret 2018

Komsos KAP Mengundamg OMK Ikuti Seminar Jurnalistik Photography


Rabu 14 Maret 2018 bertempat di gedung Pusat Pastoral Keuskupan Agung Pontianak (Puspas KAP) telah dilangsungkan Seminar Jurnalistik Photography dengan narasumber Paul. C. Pati  (Pemred media online Penakatolik.com).


Seminar dihadiri 24 orang OMK dari berbagai paroki yang terdekat dengan Kota Pontianak. Kegiatan ini dimaksudkan agar semakin banyak OMK di paroki-paroki mau terlibat secara aktif dalam memberitakan (menulis berita) terkait dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas, paroki maupun keuskupan.


Hal ini penting, agar umat memperoleh informasi dengan cepat dan benar untuk setiap peristiwa/kejadian yang terjadi khsusunya dalam wilayah Keuskupan Agung Pontianak. Apalagi sekarang ini, banyak sekali beredar berita-berita “hoax” yang sifatnya menyesatkan atau mengaburkan informasi yang sebenarnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Paul .C. Pati dalam penyampaian materinya menekankan pentingnya para wartawan mewartakan suatu peristiwa/kejadian dengan benar sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Unsur-unsur penting dalam menulis berita meliputi 5 W + 1 H. (what, who, when, where, why, dan how). Agar berita menarik maka seorang wartawan harus mampu mencari jawaban, mengolah, dan menguraikan dengan tepat dan benar unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah berita tersebut di atas.

Dalam menulis berita hindari opini penulis masuk dalam tulisan, dan jangan sesekali memberi atau membuat suatu kesimpulan. Selain itu, jangan menggunakan kalimat yang di dalamnya masih mengandung pertanyaan atau masih memerlukan jawaban dari para pembaca.

Seorang wartawan juga harus mampu menentukan “angle” (sudut) pandang berita yang akan dia tulis. “Angle” ini akan membantu seorang wartawan untuk  menggali berita lebih mendalam. “Angle” merupakan arah yang menuntun penulis untuk menyusun sebuah berita yang benar dan menarik.  “Tanpa ‘angle’, maka berita akan meluas ke mana-mana dan tidak fokus pada satu pokok masalah yang akan diberitakan,” ujar Paul .C. Pati.

Cara untuk menentukan “angle” berita adalah mencari hal-hal yang unik dan menarik dari sebuah kejadian/peristiwa yang terjadi. Hal yang menarik itu bisa berupa pernyataan dari seorang tokoh atau narasumber yang pengaruhnya cukup besar bagi para pembaca.

“Angle” dapat juga sekaligus dijadikan judul berita. Tapi tidak merupakan keharusan. Bisa saja, setelah selesai menulis baru ditemukan judul.

Yang penting juga perlu diingat, bahwa sebelum berita itu diturunkan atau diterbitkan, periksalah dan bacalah kembali secara teliti untuk menghindari adanya kesalahan baik dalam penggunaan bahasa, penulisan kata maupun kalimat, dan ketepatan penggunaan istilah-istilah.

Pada sesi lainnya, Sony (Putra Paul C. Pati) yang sedang menyelesaikan tugas akhir di jurusan jurnalistik Photography pada salah satu universitas di Jakarta menjelaskan tentang bagaimana mengambil sebuah foto/gambar dengan menggunakan kamera profesional maupun kamera Handphone untuk kepentingan jurnalistik (Jurnalistik Photography).

Sony menjelaskan pentingnya sebuah konsep dari seorang photography dalam pengambilan foto/gambar. Konsep ini tentunya terkait dengan sebuah berita yang akan ditulis. Oleh karena itu, sebelum turun ke lokasi haruslah terlebih dahulu dipikirkan konsep atau paling tidak seorang photography harus mengetahui apa-apa saja yang terdapat di lokasi di mana kejadian atau peristiwa akan kita datangi. “Namun tidak menutup kemungkinan konsep itu juga bisa muncul ketika kita sudah berada di lokasi,” tandasnya.


Kursus singkat yang dikemas dalam bentuk seminar ini akan berlanjut pada pertengahan Juni 2018 mendatang. Komsos KAP berharap semakin  banyak lagi paroki-paroki mengutus OMK untuk terlibat dalam kegiatan ini.
Paul M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar